Inspired By@NaomiJKT48
Hari Ini Ane Mau Ngepost fanfic Kapten Tim KIII Yaitu NaomiJKT48.Selamat Membaca,Eh Jangan Lupa Siapin Tissue Yah:D.
Kriiiiiiing”. Aku langsung terbangun dari tidurku. Aku langsung mandi, sarapan dan berangkat ke sekolah. Oh iya, aku Dendy murid kelas 10 SMA. aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di kelas, jarum jam baru menunjukan pukul 6.35 sedangkan bel
jam 7.00. Akhirnya ku keluarkan HP dari saku seragam dan memainkan game Subway Surfers(Iseng-iseng). Saat sedang main HP tiba - tiba “Eh,Noella,Della tungguin
gue!”.Aku mengalihkan pandanganku dan melihat 3 anak perempuan di
depan kelas. “Lo bertiga bisa gak sih sehari aja gak bikin ribut?”.
“Maaf den”, jawab salah satu dari mereka. Mereka adalah Noella,Della,dan Vienny. 3 orang cewek yg duduk di depan dan belakangku. Mereka juga bisa
dibilang sahabatku. Aku melanjutkan permainan yang tadi sempat di
pause.
Bel masuk telah berbunyi semua murid dan wali kelas telah masuk ke
kelas. Aku mencolek bahu Vienny“Eh Nyi(Nama Panggilannya Inyi) si Daud mana?”, tanyaku. Daud adalah sahabatku sekaligus teman sebangku Vienny. Vienny hanya mengangkat
bahunya menandakan tidak tahu apa – apa. Tiba – tiba ada seorang murid
laki – laki yang berlari menuju
ke kelas. “Daud kenapa kamu telat?”, Tanya guruku saat ia telah sampai
di kelas. “Kesiangan bu semalem abis ngidol”, jawabnya sambil memegang lehernya."Hahaha"semua murid menertawakan Daud."Kenapa emank ...?masalah buat lo...?"Ujar Daud dengan kesal."Udah diam apanya yang lucu sih"guru menghentakkan meja. “Yaudah,
karena kamu baru telat sebentar, ibu izinkan kamu duduk”. Daud langsung duduk
di tempat duduknya yang berada di depanku.
“Eh bro kayaknya mau ada murid baru cewek deh”, kata Daud kepadaku.
“Tau darimana lo?”, balasku. “tadi gue liat di ruang kepsek”, jawabnya.
Tiba – tiba kepala sekolah masuk ke kelasku. “Anak – anak hari ini di
kelas kalian bakal ada murid baru. Nak ayo masuk”, kata kepala sekolah
sambil memanggil murid baru itu. Kemudian masuk seorang cewek cantik.
“Sekarang kamu perkenalkan diri kamu. Ibu balik ke ruangan ibu dulu”,
kata kepala sekolah. Cewek cantik itu memperkenalkan dirinya, “Nama saya
Shinta Naomi pindahan dari Bandung. Salam kenal”, katanya sambil
tersenyum. Kurasa senyumannya bisa membuatku mimisan. “Naomi kamu boleh
duduk di sebelah Dendy”. Eh di sebelah gue? Bisa – bisa gue mimisan
setiap hariT_T.
Ia duduk di sebelahku lalu mengulurkan tangannya “Shinta Naomi”,
katanya. “Dendy”, balasku. Si Daud,Della,Noella, dan Viny mendadak ribut
berkenalan dengan Naomi. Pelajaran pun di mulai seperti biasa.
Skip~>
Akhirnya istirahat juga. Otak udah mau pecah gara – gara pelajaran
matematika. “Gimana hari pertama di sekolah baru”, tanyaku ke Naomi.
“Pusing, pelajarannya susah”, jawabnya sambil tertawa kecil. “Mau ke
kantin gak? Gue udah laper nih(Maklum belom sarapan:D)”, tanyaku. “Mau deh”, jawabnya sambil
tersenyum. “Dendy sekarang gitu ya. Ada cewek cantik kita ditinggalin”,
kata Daud. “Yaudah lo berempat mau ikut gak?”. “Mau!”, jawab mereka
berempat serempak.
Akhirnya kita berenam ke kantin bareng. Sesampainya di kantin “Mau duduk
dimana?”, Tanya Daud. “Tempat biasa aja ud”, jawabku. Kita menuju ke
salah satu meja yang sering kita pakai berlima. “biar gue aja yang
mesenin. Lo pada mau makan apa?”, tanyaku. “Gue mie ayam sama es jeruk”,
kata Noella. “Gue bakso sama es teh manis”, kata Della. “Gue samain Della”,
kata Vienny. “Gue juga sama kayak Della”, kata Daud."Latah deh,ikut-ikutan aja"kata della."sttt.diem nanti jadi lupa nih pesenan lo semua"jawabku dengan kesal. “Naomi, lo mau
apa?”, tanyaku ke Naomi. “Aku ikut kamu aja deh. Soalnya aku belum tau
makanan apa aja yang ada disini”, jawabnya. “Yaudah gue pesen”.
Aku menuju tempat untuk memesan makanan. “ Mau pesen apa?”, tanya penjualnya.“Bu, mie ayam 4 bakso 2 es
jeruk 3 sama es teh manis 3. Ini uangnya bu” “dianter ke meja biasa ya
bu”. Setelah makanannya diantar kita langsung melahapnya sampai habis.
Setelah itu kami kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi.
Skip~>
Akhirnya pulang juga. Otakku sekarang sudah penuh dengan rumus – rumus
fisika. Aku sedikit menyesal Karena sudah mengambil jurusan IPA. “eh
rumah lo dimana?”, tanyaku ke Naomi. “di komplek Trijaya IV”,
jawabnya. “eh rumah gue juga disitu. Mau pulang bareng?”, kataku. “Gak
deh di aku mau nunggu sinka, adikku”.
“ohh. Boleh minta nomor telepon sama alamat gak? Siapa tau gue mau telpon lo atau ke rumah lo”
“Boleh kok. Catet yah. Nomor telepon aku 08121798*** (Sensor takut dicatet ama para wotambie:D) kalo alamat aku komplek TrijayaIV blok * no **(Sensor Lagi:D takut di teror wotambie:D)”
“Makasih ya Shin”. Sebenernya aku sedikit kecewa karena tidak bisa
pulang bareng Naomi hari ini. Tapi seenggaknya aku dapet no telp sama
alamatnya. Aku langsung pulang menuju ke rumah.
Sesampainya di rumah aku langsung menuju ke kamar dan menyalakan laptopku. Aku langsung membuka browser dan menuju ke twitter dan
log in ke twitterku. Aku mengetik ‘cantik banget ya tuhan’ lalu
memencet ‘tweet’. Beberapa menit kemudian aku mendapat mention dari Daud.
‘cie Naomi ya’. Kujawab ‘kepo lo :p’. lalu aku menutup laptop ku. Aku
mengambil ponselku lalu mengirim sms ke Naomi.
‘Naomi, mau jalan bareng gak? Dendy".
‘kemana?’.
‘Ke taman komplek aja. Nanti gue jemput’
‘Mau deh’
‘Jam 4 abis salat ashar gue jemput ya’
Setelah itu tidak ada balasan dari Naomi. Aku langsung siap – siap setelah salat ashar berjamaah di masjid dekat komplek,karena sebentar lagi jam 4. Setelah itu, aku turun dan mengambil kunci
motorku. “Mau kemana kak?”, Tanya Gita, adikku yang sedang menonton
televisi. “Mau jalan sama temen”, jawabku. Kunyalakan motorku dan
langsung ke rumah Naomi. Setelah sampai aku mengirim SMS ke dia. “Gue
udah di depan rumah lo nih. Blok * no.** kan?”. Beberapa saat kemudian
Naomi keluar dari rumahnya. “Maaf ya lama”, katanya. “nggak kok. Yuk
berangkat”, jawabku. Dia segera naik ke motorku dan aku langsung
melajukan motorku menuju taman.
Gimana tamannya bagus kan?”, tanyaku saat kami sudah sampai di taman.
“Bagus kok Den”, jawabnya. “Tunggu disini bentar ya”, kataku. Aku mencari
tukang es krim. “Bang es krim Magnu*(Sensor Nama Produk:D) Infinite 2 ya”, kataku. Tukang es krim
langsung mengambil es krimnya dan memberikannya kepadaku. “Harganya berapa
bang?”. “22 ribu dek”. Aku memberikan 3 lembar uang 10 ribu sambil
berkata, “Kembaliannya ambil aja bang(Sok Kaya Banget Yah Gue:D)”.
Aku kembali ke tempat Naomi dan memberikan es krimnya “Nih buat lo”.
“Makasih ya Den”, katanya. Kami menghabiskan es krim masing – masing. “eh
di, disini ada ayunan gak?”, tanyanya. “ada kok. Mau naik?”, kataku. Ia
mengangguk. Aku menarik tangannya dan membawanya ke tempat ayunan.
Naomi langsung duduk di salah satu ayunan aku pun mengikutinya. Setelah
itu kami mengobrol sambil melihat langit mentari senja.
6 bulan kemudian.....
setelah bersahabat dengan Naomi selama 6 bulan. Kurasa aku telah jatuh
cinta kepadanya. Setelah lama mempertimbangkan aku memutuskan untuk
menyatakan cintaku hari ini.
Saat istirahat aku mengirim pesan singkat kepadanya. ‘Naomi ke taman
belakang ya. Gue tunggu lo disana’. Aku sudah menunggu di taman
belakang. 5 menit kemudian Naomi datang. “Naomi! Sini”, kataku. “ada apa den?”. Aku tak menjawab pertanyaanya aku langsung menyatakan perasaanku,
“Naomi, kita kan udah sahabatan 6 bulan. Gue rasa gue jatuh cinta sama
lo”. Mukanya terlihat kaget saat aku berkata itu. Aku melanjutkan
perkataanku “Kamu mau nggak jadi pacar aku?”. Ia tampak kaget lalu ia
menjawab pertanyaanku “Maaf den. Aku nggak bisa jadi pacar kamu”,
jawabnya sambil menduduk. Saat ia bersiap untuk pergi aku menarik
tangannya. “Kenapa?”, tanyaku sambil menatap matanya. “A-Aku gaada rasa
sama kamu den. Aku cuma anggap kamu sebagai sahabat. Gak lebih. Maaf”,
jawabnya lalu berlari.
Aku sedikit kecewa dengan jawabannya. Tapi, aku tidak bisa
memaksakannya. Aku kembali ke kelas dengan perasaan kecewa. Aku langsung
duduk di bangkuku. Tak lama kemudian bel berbunyi. Semua murid kembali
ke kelas termasuk Naomi. Ia duduk di sebelahku. “Maaf ya yang tadi”,
kataku kepadanya. “Nggak apa – apa kok den”, jawabnya sambil tersenyum
Keesokan harinya.....
Bel masuk sudah berbunyi 1 jam yang lalu. Tapi, bangku di sebelahku
masih kosong. Ya Naomi tidak masuk hari ini. Aku bertanya kepada Noella
yang duduk di belakangku “eh noel. Lo tau nggak Naomi kemana?”. “Gatau
di. Gue gak dapet kabar sama sekali”. Aku berpikir kalau ia kesiangan
hari ini.
3 hari kemudian...…
3 hari kemarin Naomi tidak masuk. Nggak mungkin kan kesiangan 3 hari
berturut – turut. Aku memutuskan untuk datang ke rumahnya jika ia tidak
masuk lagi hari ini. Bel sudah
berbunyi dan Naomi belum juga dateng. Dia kemana sih. “Den, Naomi gak
masuk lagi?”, Tanya Vienny. “Kayaknya enggak deh Vienn”, jawabku. Sepanjang
pelajaran aku tidak bisa focus. Pikiranku hanya memikirkan Naomi.
Kemana ia selama 4 hari ini.
Bel pulang akhirnya berbunyi. Aku langsung menuju ke rumah Naomi.
Sesampainya di rumah Naomi aku memencet bel yang ada di depan rumahnya.
Beberapa saat kemudian keluar seorang cewek yang mirip dengan Naomi.
“Ada apa ya kak?”, tanyanya. “Itu dek. Naomi kemana ya? Kok udah 4 hari
dia gak masuk”,tanyaku. Wajahnya seketika berubah.
“Kakak temennya Ami(nama panggilan Naomi) ya?”, tanyanya
“Iya. Aku Dendy” ,jawabku sambil mengulurkan tanganku
“Aku Sinka adiknya”, jawabnya sambil membalas uluran tanganku.
“Ami lagi gak di rumah. Kalo kakak mau ketemu nanti aku tunjukin jalannya. Kebetulan aku lagi mau kesana”, lanjutnya
Akhirnya aku pergi bersama Sinka. Dia menunjukkan jalan ke tempat Naomi.
“kak berhenti disini”, katanya saat kami melewati rumah sakit. “Kok
disini Sin?”, tanyaku. “udah kakak ikut aja”, katanya. Akhirnya aku
mengikutinya. Kami masuk ke
dalam rumah sakit dan berhenti di salah satu ruangan. “Nah, udah sampai
kak”, kata Sinka. Aku sedikit bingung tapi kemudian aku membuka pintu
ruangan itu. Lalu, aku masuk ke dalam ruangan.
Di dalam ruangan itu ada Naomi sedang berbaring di tempat tidur dengan
masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya. Aku membalikan badanku
dan menatap Sinka. “Naomi kenapa?”. “kak Ami kanker otak" kak. 4 hari
yang lalu aku nemuin dia di kamarnya udah pingsan”, jawabnya. “Sejak
kapan dia sakit?”, tanyaku lagi. “Sejak dia kecil”
Kulangkahkan kakiku ke tempat tidur tempat Naomi berbaring lalu aku
duduk di sebelahnya. “Lo kenapa? Bangun dong. Gue kangen nih”, kataku.
“Kita udah 3 hari gak ketemu pas ketemu lo nya malah kayak gini”,
lanjutku.
Kurang lebih 1 jam aku berada disitu. Saat aku mau pulang tiba – tiba
aku melihat tangan Naomi bergerak dan matanya terbuka perlahan – lahan.
“Udah bangun?”, tanyaku ke Naomi. Dia tak menjawabku. “Sinka panggilin
dokter gih”, perintahku ke Sinka. “Gausah dek”, kata Naomi. Sinka
mendekati Naomi. “Makasih ya udah jadi adek yang baik”, kata Naomi.
“Kalo misalnya Ami pergi Sinka jangan sedih ya”, lanjutnya. Aku bingung
kenapa ia berbicara seperti itu. “Kok Ami ngomong gitu sih?”, Tanya
Sinka. “Tau, kok lo ngomong gitu sih”, kataku menyetujui Sinka. Naomi
tidak menjawab pertanyaan kami berdua Ia malah berkata, “Den makasih ya
udah sahabat yang baik buat aku. Udah jadi teman sebangku yang baik”.
Wajah Naomi Nampak kesakitan. “Ami kenapa?”, Tanya Sinka. “Ami gapapa
kok Sin”, jawab Naomi sambil menahan rasa sakit. “Kalo sakit biar gue
panggilin dokter”, tawarku. “Gausah di. Sampein aja terima kasih aku
buat Daud, Vienny,Noella sama Della”, jawabnya. Aku tambah khawatir dengan
kondisi Naomi. “Udah ya Di, Sin aku mau istirahat dulu. Aku capek”,
lalu ia menutup matanya. Awalnya ku kira ia hanya tidur. Tapi, tiba –
tiba ‘Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit’. Aku panik. Aku belum mau kehilangan
dia. “Sin panggil dokter”, suruhku ke Sinka. Aku menggoyang – goyangkan
tubuh Naomi berharap dia bangun.
Tak lama Sinka datang bersama seorang dokter. Dokter itu menyuruh kami
berdua keluar. Sinka menangis di sebelahku. Aku merangkulnya “jangan
nangis lagi dong Sin”, kataku. Tiba – tiba Sinka memelukku dan menangis
di pelukanku. Aku mengelus – elus punggungnya. “Kamu udah telepon mama
kamu belom?”, tanyaku. Sinka langsung mengeluarkan ponselnya dan
menelpon mamanya.
Saat Sinka sedang menelpon mamanya dokter keluar. Aku langsung bertanya
ke dokter, “Gimana dok?”. Dokter hanya menggeleng pelan. Aku mengerti
maksudnya bahwa Naomi tidak bisa di tolong lagi. “innalillahi wa
innailaihi rojiun”, ucapku. Tangisan Sinka semakin deras. Aku mencoba
menenangkannya dan berkata, “Sabar ya. Aku juga ngerasain apa yang kamu
rasa kok”. Beberapa saat kemudian mama Naomi datang. Aku langsung pamit
pulang karena takut ibuku mengkhawatirkanku.
Sesampainya di rumah ibuku langsung bertanya, “Kamu habis kemana jam 5
baru pulang?”. “Habis ketemu temen mah”, jawabku asal. Aku langsung
menuju ke kamarku dan mengeluarkan ponselku. Aku mencari nama Daud di
kontak lalu menelponnya.
“Halo ud”
“kenapa den?”
“Naomi ud”
“Naomi kenapa? Lo jadian sama dia?”
“Nggak. Dia udah gak ada ud”Jawabku Terengah-engah
“Den, lo bohong kan.”
“Gue gak bohong ud barusan aja dia meninggal”
“Karena apa?”
“Sakit. Kanker Otak. Sampein ke temen – temen ya. Kata Naomi terima kasih buat lo, Vienny,Della sama Noella”
“Iya nanti gue sampein. Udah ya”
Aku mematikan sambungan telepon tersebut. Kurebahkan badanku di tempat
tidur. Aku masih tidak percaya ia bakal pergi secepat ini. Aku mencoba
menegarkan diriku sendiri.
Tak lama kemudian ponselku bergetar. Aku melihat ke layar. Ada telepon
dari Vienny. Mungkin Daud sudah memberitahunya. Aku segera mengangkatnya.
“Kenapa Vienn?”
“Den,lo bohong kan sama kita! Naomi masih ada kan”
Vienny berbcara sambil terisak – isak. Kurasa dia menangis
“Gue gak bohong Vienn. Tadi gue liat sendiri”
“Tapi kan, dia masih 16 tahun. Kemaren – kemaren dia juga masih sehat kok”, kata Vienny. Sepertinya tangisannya makin deras
“Kita gak pernah tau rencana tuhan Vienn. Gue juga gak nyangka dia bakal
pergi secepat ini. Udah lo jangan nangis lagi. Hapus air mata lo. Gue
paling gasuka ada cewek nangis”
“Iya. Udahan ya den”
Sambungan telepon pun terputus
Keesokan Harinya......
Naomi baru saja dimakamkan. Semua orang sudah pulang kecuali aku. Aku
masih belum bisa merelakannya. Aku berdiam disitu sekitar 30 menit. Tiba
– tiba Sinka datang. “Kak kok belom pulang”, tanyanya. “Gapapa. Mau
disini aja”, jawabku. “Ini buat kakak dari kak Ami”, katanya sambil
memberikanku surat beramplop ungu. “Baca di rumah ya kak”, lanjutnya
lalu langsung pergi lagi. Aku akhirnya pulang untuk membaca surat itu
Sesampainya di rumah aku langsung membaca surat itu
Hai
den. Waktu kamu baca surat ini, mungkin aku udah tidak ada di dunia ini.
Aku sakit den.Kanker otakku udah stadium 4. Maaf ya aku gak bilang ke kamu dari
lama. Aku gak pingin bikin kamu dan teman – teman yang lain khawatir.
Maaf ya. Sebenarnya, aku juga suka sama kamu tapi, aku gak mau
ngerepotin kamu. Terima kasih ya buat kamu dan semua teman – teman yang
udah ngisi sisa hidup aku. Den, mungkin aku emang pergi dari kehidupan
kamu. Tapi, aku harap aku gak pergi dari hati kamu. Tapi kamu harus bisa
buka hati kamu buat orang lain. Udah ya, segini aja.
Naomi
Kamu gak bakal hilang dari hati aku kok. Dan aku juga bakal berusaha buat buka hati aku. Selamat tinggal Naomi.
~~TAMAT~~
Sedih Yah...?Tapi Ini Cuma Cerita Jangan Dianggap Serius:D Buat Yang Oshinya Naomi Gomene, Yah...!!!(Kaborrrr Takut ditimpuk LightStick:D)
Tinggalkan Komentar dan Saran Ya :) Syukron
#Admin Dendy (Mr.Mawe)
Tinggalkan Komentar dan Saran Ya :) Syukron
#Admin Dendy (Mr.Mawe)
Seru bangtapi kenapa Naomi Meninggal kenapa gk abang aja..? :p sorry
BalasHapusAhaha:D Seterah Penulisnya donk.Lagipula ini cuma cerita.
BalasHapusGomene deh kalo ceritanya kaya gini..:D
GANBATE..!!!