expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Keep Calm And Always Support JKT48^_^

Jumat, 14 Februari 2014

Inspired by@MelodyJKT48

Kali ini ane mau ngepostcerita untuk para Melodiest.Selamat Membaca:D       
  
Terima Kasih Atas Semuanya
Inspired by@MelodyJKT48


           Bel Pulang berbunyi.Aku langsung ke depan gerbang sambil mencari temanku Nabilah.Oh iya aku Melody,biasa dipanggil Imel.Aku duduk di kelas 2 SMA. Heiii!!!” aku berteriak memanggil temanku Nabilah.“Eh..” Nabilah berhenti berjalan“Pulang bareng yuk!” ucapku menepuk pundak Nabilah.
“Ohh.. Yaudah yuk!” saat kalian berdua ingin berjalan, seorang lelaki tampan meghampiri kalian berdua, yaitu Dendy.Dendy adalah temannya Nabilah naumun dia juga cukup akrab denganku dan aku suka padanya namun cukup aku dan Nabilah yang tau tentang perasaan ini.“Aku ikut” ucapnya senyum.“Oh boleh” ucapku membalas senyuman dari Dendy.


           Kita bertiga pun pulang sekolah bersama karna mereka bertiga tinggal di perumahan yang sama. Dendy berjalan di samping Nabilah dan Nabilah berada diantara Aku dan Dendy.
“Nabilah, PR matematikamu, kamu udah kerjain?” ucap Dendy bertanya pada Nabilah.
“Udah dong!” ucapnya.
“Wah, hebat kamu udah pinter, cantik lagi” ucap Dendy. Aku yang mendengarnya hanya diam.
“Hehe makasih Den! Mel, kalau kamu udah jadi?” Nabilah mengarahkan pandangannya ke arahku.Aku tak menjawab.
“Mmm...Imel?” Nabilah melambaikan tangan di depan wajahku.
“Eh iya??”Aku sadar.
“Kok bengong sih?”
“Eee, ngga apa-apa. Oh iya, kamu tadi bilang apa?”
“PR matematikamu udah jadi?”
“Udah kok!”
“Yah, kayaknya sisa aku nih yang belum jadi” kata Dendy sambil menggaruk kepalanya.
“Haha...” Aku dan Nabilah tertawa.

***
         Sore harinya, seperti biasa aku pergi ke danau yang ada di belakang perumahan Dataran Indah tempat ia tinggal. Jika hatinya sedang bosan atau badmood, biasanya dia melihat keindahan sore hari di danau tersebut.“Hanya ini yang bisa ku buat. Terus pasrah, pasrah dan pasrah. Tapi hati ini ngga tahan menerimanya. Aku tau Dendy suka sama Nabilah.Dendy begitu jarang bicara sama aku. Yah, aku memang jelek. Ngga secantik bella. Aku ngga sempurna, sesempurna bella.” Ucap Nita sambil duduk memeluk lutut di pinggir danau sambil melihat langit sore.

        Tiba-tiba, kepalaku pusing, entah kenapa, kali ini sungguh terasa sakit.Aku akhirnya mencoba berdiri untuk pulang ke rumah walau langkahnya tak beraturan. Saat itu,Dendy dan Nabilah lewat melihat Dendy berjalan sambil memegang kepalanya. Akhirnya, mereka berdua menghampiriku.
“Mel, kamu kenapa?” Dendy memegang pundakmu. Begitu juga Nabilah.
“Kamu sakit?” ucap Nabilah.
“Pusing...” ucapku dan tiba-tiba,aku pingsan.Nabilah dan Dendy terkejut sehingga membawaku ke rumah sakit. Orang tuaku sedang bekerja di luar negeri.
***

          Sesampainya di rumah sakit,aku di periksa diruang periksa.Nabilah dan Dendy menunggu diluar. Dokter pun keluar dan Dendy menghampiri dokter tersebut.“Dok,Imel kenapa? Dia baik-baik saja kan?” ucap Dendy.“Hmm... Imel sudah stadium 4. Kami perkirakan, hidupnya sampai akhir bulan ini.” Ucap dokter dengan wajah yang pasrah.“Dok! Ngga mungkin memangnya Imel punya penyakit apa...?! Saat kami pulang sekolah,Imel  baik-baik aja! Dokter jangan ngasal!” Nabilah tak percaya.
“Saya tidak bohong, sudah lama Imel menderita kanker. Kami sudah periksa. Selama ini, mungkin Imel   menyembunyikannya kepada kalian.“Kalau begitu, kami boleh masuk?” ucap Dendy."Maaf aku tidak bisa lama-lama karena aku harus ke bandara karena harus pergi ke Bandung untuk menjenguk mamahku yang juga sedang sakit"kata Nabilah."Oh gapapa kok,titip salam ke mamahmu yah semoga cepat sembuk“jawab Dendy."Oh tentu,yaudah yah aku duluan"Nabilah langsung pergi."Silahkan.” Dokter mempersilahkan Dendy untuk masuk melihatku.

     Di dalam ruangan, terlihat aku dipasang alat inpus.Dendy pun tidak kuat dan akhirnya mengeluarkan air mata.Dalam hati Dendy berkata"ternyata dia sama denganku".Imel, kamu harus kuat! Kamu bisa melawan penyakit ini! Aku disini” ucap Dendy memegang tangan Imel“Sabar dik, Allah yang mengetahuinya...” dokter mengelus pundak Dendy.

***
      Dendy terus menjagaku sampai ia siuman. Hingga suatu hari,Dendy tidur,mukanya sangat pucat meletakkan kepalanya sebelah tanganku dan duduk di kursi tepat di sampingku. Tiba-tiba,aku perlahan menggerakkan tangannya dan aku pun mengelus kepala Dendy.Dendy pun terbangun.“Imel Alhamdulillah kamu udah sadar!” ucap Dendy memegang tanganku.Aku hanya tersenyum, ia ingin berbicara tapi mulutnya tak kuat mengeluarkan kata-kata.Nabilah ngga ada?kemana dia?. Nabilah lagi keluar kota,ia menjenguk mamahnya yang juga sedang sakit.” Ucap Dendy. “Oh iya, kamu makan dulu.” Dendy lalu mengambil bubur yang ada di meja. Irfan lalu menyuap Nita.

        Dalam hati,aku berkata.“Ya allah,Dendy begitu perhatian sama aku. Makasih ya allah, engkau telah membuka hati Dendy untuk menjagaku dan merawatku. Aku harap, penyakitku bisa sembuh dan bisa bersama dia lagi.” Sambil meneteskan air mata.“Loh? Kok kamu nangis?” Dendy lalu mengusap air mataku. “Ngga usah nangis, jangan takut. Aku di sini. Penyakitmu itu akan hilang! Keep smile:)” ucap Dendy. Aku hanya tersenyum.Dendy melanjutkan untuk menyuapiku.

       Setelah makan,aku pun tertidur karena kekenyangan.Dendy terus memandangiku. Tiba-tiba,Dendy memegang tanganku dan mencium tangannku,kemudian Dendy berkata"mungkin ini saatnya aku mengungkapkan perasaanku padanya,aku tau, selama ini kamu cemburu kan kalau aku deket sama Nabilah Dan kamu mengira kalau aku suka sama Nabilah. Itu ngga bener Mel. Orang yang aku sayang itu kamu. Ngga mungkin aku selalu menjagamu di sini kalau aku ngga sayang sama kamu. Nanti kalau kamu sudah sembuh, aku mau nembak kamu di danau belakang perumahan” ucap nya sambil mengelus kepalaku.

***

        Tepat tanggal 30 September, dan itu tepat di hari ulang tahunku.Aku duduk di tepi danau bersama Dendy.Kita berdua menikmati pemandangan sore hari di danau.“Imel” Dendy memanggilnya tapi matanya masih melihat langit sore.“Ya?” aku membalas panggilan dari Dendy.“Kamu tau ngga, aku lagi bahagia banget! Sekarang, aku duduk di sini sambil menikmati indahnya langit sore dan di temani sama wanita yang aku sayangi.”“Maksud kamu?” aku lalu melihat Dendy dan mengerutkan alisnya“Kamu ngga ngerti?”Dendy lalu memegang kedua tangan Imel, “Yang aku maksud itu dirimu. Aku sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu setelah ayah dan ibuku.” Ucapnya.Aku meneteskan satu per satu air mata. Dendy lalu berkta, “Kamu mau kan, jadi pacar aku?”“Aku mau Den!”aku memeluk Dendy erat namun setelah aku melihatnya,wajahnya pucat sekali. Wajahmu pucat sekali Den,kamu gapapa...?."aku gapapa kok"ucao Dendy lemas."Wajahmu juga pucat mel...?kamu gak papa kan...?".Aku gapapa kok,tiba-tiba Dendy memelukku lagi dan berkata"sebenarnya aku mempunyai penyakit sama denganmu,mungkin ini ada hari terakhirku".Apa...?ucapku kaget.Kenapa kamu tidak pernah bilang sama aku.Dendy pun hanya diam,"Den...?Dendy...!!!Tiba-tiba keluarlah darah dari hidung Dendy.Mengapa ini bisa terjadi Ya Allah...!!!!baru saja aku merasakan indahnya dicintai oleh orang yang kusayangi,tapi kenapa kau mengambilnya.Mungkin ini sudah takdir,aku harus menerimanya.

        Makasih atas segalanya. Kau adalah malaikat yang dikirimkan oleh Allah untuk menemaniku disaat terakhirku,walaupun kau ambil dia duluan. Aku seneng Remember! I always I'm here! In your heart! I will not stop loving you even though I've been gone! I LOVE YOU!!”Tiba-tiba keluarlah darah dari hidungku dan aku tidak kuat menahannya.Akhirnya aku jatuh di dekat Dendy.

THE END~~~
So Sweet Yah:D,Gomene Kalau Ceritanya Sampai Meninggal.Sekali Lagi Gomene Melodiest:D

Tinggalkan Komentar Gan Agar Saya Semangat Untuk Post Member JKT48 Selanjutnya^_^

#Admin Dendy(Mr.Mawe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar